TIPS MEMILIH "TAS RANSEL" UNTUK ADVENTURE (CARRIER/RUCKSACKS)

Selasa, 12 Mei 2009

Dalam sebuah kegiatan perjalanan petualangan, ransel merupakan salah satu unsur yang penting untuk diperhatikan, karena dengan ransel tersebut seluruh perlengkapan yang akan anda pergunakan akan anda bawa. Oleh karenanya sebuah ransel haruslah nyaman untuk anda pakai, dan dapat secara efisien menampung segala kebutuhan atau perlengkapan yang anda butuhkan selama berkegiatan.

Chambion 35 L. Art. 1158
Kapasitas Ransel
Pilih ukuran ransel sesuai kebutuhan anda. Ransel untuk perjalanan sehari tentu berbeda ukurannya ketika anda akan melakukan perjalanan panjang yang memakan waktu hingga beberapa hari. Lokasi dimana kegiatan akan dilakukan juga sangat mempengaruhi pertimbangan dalam hal memilih jenis ransel yang akan anda pergunakan.

Untuk perjalanan singkat satu hari ke hutan atau gunung, ransel berukuran 30-40 liter cukup memadai sebagai tempat untuk membawa perlengkapan anda yang terbatas seperti kamera, tabir surya, makanan dan perlengkapan lainnya.

Untuk pendakian alpin atau perjalanan yang mengharuskan anda menginap satu malam, ukuran 50-55 liter akan lebih baik, karena anda harus membawa perlengkapan yang lebih banyak.

Sedang untuk perjalanan panjang yang memakan waktu berhari-hari ukuran 65-70 liter merupakan ukuran yang cocok agar perlengkapan yang akan anda bawa seperti tenda, alat masak, makanan, dan pakaian dapat masuk ke dalamnya.

Kenyamanan merupakan urutan terpenting dibanding kekuatan, kualitas, dan harga. Pilih bahan yang tahan air, kalau perlu lengkapi dengan penutup ransel. Jangan lupa membungkus perlengkapan/pakaian dengan bahan yang tidak tembus air. Perhatikan pula detil-detil di bawah ini ketika anda memilih dan mencari ransel yang nyaman dan cocok dengan selera serta kebutuhan anda:

Amanda Dablam Art. 1151
Tali Pinggang

Tali pinggang merupakan komponen penting yang akan menentukan tingkat kenyamanan anda saat menggendong ransel, karena sebagian besar berat ransel tersebut akan ditopang oleh tali pinggang yang jatuh tepat pada posisi tonjolan tulang pinggang. Pilih ransel yang mempunyai tali pinggang dengan bantalan empuk dan tidak gampang turun dari pinggang, karena pingganglah yang akan menahan beban lebih banyak dibanding bahu.

Tali Penyeimbang Samping
Tali penyeimbang samping berfungsi untuk mengatur tegangan antara tali pinggang dan punggung ransel saat anda menggendongnya. Fungsi lain adalah untuk mengatur kestabilannya saat anda berjalan.

Tali Bahu
Bantalan bahu harus empuk dan terdapat webbing pengatur yang dihubungkan dengan bagian atas ransel. Bantalan bahu tersebut juga idealnya berbentuk kurva melengkung agar kenyamanan dan posisi jatuh di bahu juga enak, terutama untuk wanita. Bahan bantalan bahu juga harus lembut di kulit maupun pakaian anda.

Exelciors 65 L. Art. 1156
Tali Pengatur Atas
Kecenderungan alami sebuah ransel yang berisi adalah akan menggelantung ke belakang, sehingga anda akan selalu melawan kecenderungan itu dengan membungkukkan badan anda ke depan. Untuk membuat nyaman sebuah ransel, maka harus mempunyai ikatan pengatur tambahan di antara badan ransel dan puncak bantalan bahu yang berfungsi untuk mendekatkan ransel itu dengan punggung pembawa sehingga ransel akan tetap tegak di punggung pembawa. Penggunaan pengatur atas ini juga bermanfaat untuk membantu menyebarkan titik beban antara puncak bahu dan tulang leher.

Tali Dada

Tali dada selian berfungsi untuk menahan bantalan bahu agar tetap di tempatnya, dan juga membantu sebagai penyeimbang ransel.

Pengatur Panjang Punggung
Pada umumnya hampir semua ransel dapat diatur panjang punggung ransel sesuai dengan panjang punggung pemakai, dengan cara menaikturunkan pengatur yang terbuat dari aluminum, plastik atau webbing.

Bantalan Punggung
Bantalan pungung adalah titik utama sentuhan antara ransel dan punggung anda, oleh karenanya harus nyaman dan mudah untuk diatur. Pilih yang mempunyai mempunyai bantalan di lumbar dan scapula. Bantalan punggung ini juga harus mempunyai rongga udara di bagian punggung. Bahan bantalan punggung ini juga harus cepat kering dan memberi ruang untuk sirkulasi udara.

Ruang Utama
Ruang utama ini merupakan tempat anda menaruh tenda, pakaian, dan bahan makanan anda. Aturlah agar benda terberat yang anda bawa dekat dengan punggung. Beberapa ransel menggunakan bahan anti air.

Ruang Dasar

Ketika ransel anda dibagi menjadi dua ruang, pemisah ruang tersebut bisa saja tetap atau dapat di buka. Namun yang jelas masing-masing akan mempunyai pintu tersendiri. Ruang bawah itu biasanya untuk menempatkan barang yang ringan tetapi mempunyai volume yang besar misalnya kantong tidur.

Kantung Samping

Tidak setiap ransel dilengkapi dengan kantong samping. Adapula yang kantong sampingnya merupakan tambahan dan dapat dibongkar pasang. Untuk kegiatan panjat tebing atau naik gunung yang berlereng terjal, ransel tanpa kantong samping merupakan pilihan yang terbaik. Namun saat anda pergi trekking di gunung atau hutan dan membutuhkan tempat untuk pernak-pernik anda seperti botol air minum, atau botol bahan bakar, kantong samping akan sangat bermanfaat.

Lid
Sebagian besar ransel juga dilengkapi dengan penutup ruang utama yang dapat berfungsi pula sebagai penambah ruang isi ransel, di mana di bagian atasnya dilengkapi pula dengan tali pengikat yang dihubungkan dengan gesper di bagian belakang ransel.

Kantong Atas

Kantong atas merupakan tempat terbaik untuk menyimpan beberapa perlengkapan yang paling sering digunakan, seperti kaos tangan, makanan kecil, topi dan lain-lain.

Rangka Dalam

Tidak seperti rangka luar, rangka dalam sebuah ransel mempunyai fungsi yang lebih baik karena lebih ramping dan makin mendekatkan ransel tersebut dengan punggung pemakai sehingga memperbaiki kestabilan dan kenyamanan. Pada umumnya rangka dalam ini dibuat dengan alumunium ataupun lembaran plastik yang ringan.

Fitur Lain
Dengan punggungan yang dapat diatur, tak hanya anda yang dapat menggunakan ransel tersebut, tetapi juga anggota keluarga atau teman-teman anda. Di samping itu, anda tetap dapat memendekkan punggungan itu tanpa merubah kapasitas ransel. Hanya saja pada punggungan yang bisa disetel biasanya mempunyai berat yang lebih dibanding ransel-ransel yang mempunyai punggungan yang tetap.

Pengikat tambahan yang menempel di luar ransel, dapat berfungsi untuk berbagai keperluan, seperti untuk menaruh matras atau perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.

Ransel Khusus Perempuan. Perempuan mempunyai punggung yang lebih pendek dibanding laki-laki. Pinggul perempuan juga mempunyai bentuk yang berbeda dengan laki-laki. Tak hanya itu, di bagian dada pun mempunyai bentuk yang berbeda sehingga membutuhkan rancangan dan konstruksi yang berbeda.

Ransel khusus untuk perempuan pada punggung bagian bawah biasanya mempunyai kecenderungan untuk menjauh di bagian pinggul untuk menghindari kontak, sehingga konstruksi tali pinggul harus betul-betul nyaman. Sedang pada bantalan bahu titik awalnya lebih dekat dibanding ransel laki-laki dan bentuknya juga lebih melengkung disesuaikan dengan bentuk umum dada seorang perempuan.

- Sumber: herudoang.multiply.com

Tips Memilih Ransel

Sabtu, 09 Mei 2009

Jika anda ingin naik hiking pada saat liburan, anda tentu memerlukan ransel untuk membawa barang kebutuhan anda selama perjalan. Dalam memilih ransel, kita tentu tidak boleh sembarangan memilih supaya kita tidak direpotkan jika ransel kita bermasalah dalam perjalanan. Berikut tips yang anda dapat pertimbangkan dalam memilih ransel.

Ukuran tubuh (panggul sampai pundak)Untuk mendapatkan ransel yang pas, harus diketahui panjang dari tubuh. Caranya, ukurlah dari tulang punggung yang ke tujuh ( Tulang yang menonjol tepat dibawah tekuk/leher bagian belakang) kebawah mengikuti kontur tulang punggung sampai ke titik bawah antara tulang pinggul. Cek kedua sisi pinggang
Saat mencoba ransel, pastikan kedua belah ikat pinggangnya berada pada posisi yang pas, tepat pada tonjolan tulang pinggang, bukan pada pinggang. Berat secara keseluruhan akan ditahan oleh ikat pinggang ransel, jadi pastikan posisinya nyaman dan pas tanpa tergeser.

2. Latihlah dengan sabar.Ransel merupakan peralatan yang sangat penting, jadi sediakanlah waktu yang cukup saat memilihnya. Sebelum meninggalkan toko, masukan seluruh perlengkapan yang biasa dibawa kedalam duffel bag. dan masukan kedalam ransel yang akan dibeli, lalu cobalah memakai ransel itu berjalan disekitar toko selama kira-kira 20 menit. Ini untuk memastikan peralatan pas didalamnya dan ransel bisa mnampung berat secara baik dan nyaman

3. Berbaiklah pada diri sendri.Belilah ransel terbaik yang bisa dan mampu dibeli, selama itu cocok dan pas. ketahanan dan kwalitas sebenarnya berada pada posisi setelah kenyamanan yang merupakan poin yang paling penting. buat apa membeli ransel yang berkwalitas dan bermutu hebat akan tetapi ukurannya tidak cocok bagi diri sendiri.

4. Kenalilah berat yang akan dibawaTentukan apa dan bagaimana yang akan dibawa. Lamanya waktu perjalanan, 1 atau 2 malam. Apakah akan hiking di musim hujan? atau untuk perjalanan pendek dimusim panas, mungkin hanya akan membutuhkan ransel kecil saja. Akan tetapi jika perjalanan ke gunung salju, akan lebih membutuhkan kapasitas dan tambahan tempat untuk menempatkan peralatan external.

5. Kenali jalan setapaknyaJika berencana untuk menempuh jalur pendakian yang melewati jalan setapak yang terawat rapi, Jenis ransel dengan external frame mungkin akan jadi pilihan yang baik juga. Akan tetapi jika kondisi jalan setapak lebih berat dan kondisi medannya juga berat dimana faktor keseimbangan sangat diperlukan, maka ransel dengan jenis internal frame akan lebih nyaman dipakai.

6. Pikirkan perubahan yang mungkin terjadiJika akan mendaki dengan sistem pendakian ke puncak setelah mendirikan tenda di setengah atau seperempat bagian menuju puncak. Maka pikirkan juga untuk memilih ransel yang bisa dirubah ukurannya menjadi ukuran daypack.

7. hormatilah tabiatmu yang kadang aneh.Ransel tidak ubahnya seperti pacar atau istri, jadi tidak seharusnya jika berharap setelah mendapatkanya akan merubah kebiasaan yang buruk. Jika mempunyai personal moto " Tempat untuk semuanya dan semuanya didalam tempatnya." maka pilihlah ransel yang banyak kantongnya. Jika ingin mengambil botol air saat berjalan, jangan pilih ransel yang mempunyai kantong yang jauh dari jangkauan, yang akan membuat frustasi saat akan menjakau sesuatu didalamnya.

8. Rencanakan dengan teman.Jika akan mendaki dengan teman atau dengan grup, hitunglah berapa perlengkapan grup (tenda, kompor, makanan, dll) yang akan dibawa. Kemudian belilah ransel yang cocok dengan berat jatah anda.

9. Pikirkan tempat minuman JIka anda menyukai jenis tempat minuman yang bertipe hydration tube, maka carilah ransel yang sudah terbuat menyatukan hydration tube dengan ransel atau bisa juga memilih ransel yang mempunyai kantong disisi bawahnya yang pas dengan ukuran sebuah botol minum. IndoFamilyTravel/nl

Sumber : http://www.mapala-upn-yk.org

Kenapa Mendaki Gunung?

Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi kebugaran pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia, apalagi anak kota.

Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang dalam aktivitasnya yang diistilahkan dengan bahaya obyektif dan bahaya subyektif. Bahaya obyektif adalah bahaya yang datang dari sifat-sifat alam itu sendiri. Misalnya saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin ditambah angin yang membekukan, adanya hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat menyebabkan orang tergelincir sekaligus berisiko jatuhnya batu-batuan, dan malam yang gelap pekat. Sifat bahaya tersebut tidak dapat diubah manusia.

Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-gunung populer dan mudah didaki, seperti Gede, Pangrango atau Salak. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik maupun perlengkapan pendakian. Tidak jarang di antara tubuh mereka hanya berlapiskan kaus oblong dengan bekal biskuit atau air ala kadarnya.

Meski tidak dapat diubah, sebenarnya pendaki dapat mengurangi dampak negatifnya. Misalnya dengan membawa baju hangat dan jaket tebal untuk melindungi diri dari dinginnya udara. Membawa tenda untuk melindungi diri dari hujan bila berkemah, membawa lampu senter, dan sebagainya.

Sementara bahaya subyektif datangnya dari diri orang itu sendiri, yaitu seberapa siap dia dapat mendaki gunung. Apakah dia cukup sehat, cukup kuat, pengetahuannya tentang peta kompas memadai (karena tidak ada rambu-rambu lalu lintas di gunung), dan sebagainya.

Sebagai gambaran, Badan SAR Nasional mendata bahwa dari bulan Januari 1998 sampai dengan April 2001 tercatat 47 korban pendakian gunung di Indonesia yang terdiri dari 10 orang meninggal, 8 orang hilang, 29 orang selamat, 2 orang luka berat dan 1 orang luka ringan, dari seluruh pendakian yang tercatat (Badan SAR Nasional, 2001).

Data lain, sejak tahun 1969 sampai 2001, gunung Gede dan Pangrango di Jawa Barat telah memakan korban jiwa sebanyak 34 orang. Selanjutnya, dari 4000 orang yang berusaha mendaki puncak Everest sebagai puncak gunung tertinggi di dunia, hanya 400 orang yang berhasil mencapai puncak dan sekitar 100 orang meninggal. Rata-rata kecelakaan yang terjadi pada pendakian dibawah 8000 m telah tercatat sebanyak 25% pada setiap periode pendakian.

Memang, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan.

Seperti yang dinyatakan dalam data harian Kompas, tercatat dari 50 orang yang pernah tertimpa musibah dalam pendakian gunung Semeru, Jawa Tengah, 24 orang dinyatakan tewas, dua orang hilang, 10 orang luka-luka, dan empat orang selamat.

Banyaknya kecelakaan dan hambatan yang kerap dialami oleh orang yang mendaki gunung, tidak membuat para pendaki berhenti melakukan pendakian. Data terakhir menyatakan bahwa pada bulan Juli 2002 masih dilakukan pendakian oleh sepuluh pendaki gunung asal Bandung menuju gunung Slamet. Pendakian tersebut menyebabkan kesepuluh pendaki gunung tersebut hilang sehingga diperbantukan sebanyak 24 orang anggota Tim SAR Polres Purbalingga dan gabungan pecinta alam dari Purwokerto diterjunkan ke lokasi untuk mencari para pendaki gunung tersebut. Bahkan yang terbaru dalam kasus kecelakaan di gunung yaitu hilangnya 3 mahasiswa Bandung di gunung batur Bali pada akhir tahun 2007.

Risiko mendaki gunung yang tinggi, tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karena Zuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking [pemburuan sensasi] tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan /kepercayaan diri].

Pengalaman-pengalaman ini selanjutnya menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik perasaan positif maupun perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang dilakukan oleh para pendaki menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman keberhasilan dan sukses mendaki gunung, atau gagal mendaki gunung. Kesuksesan yang merupakan faktor penunjang tinggi rendahnya self-esteem, merupakan bagian dari pengalaman para pendaki dalam mendaki gunung.

Fenomena yang terjadi adalah apakah mendaki gunung bagi para pendaki merupakan sensation seeking untuk meningkatkan self-esteem mereka? Selanjutnya, sensation seeking bagi para pendaki gunung kemungkinan memiliki hubungan dengan self-esteem pendaki tersebut. Karena pengalaman yang dialami para pendaki dalam pendakian dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan.

Sumber : http://www.mapala-upn-yk.org

TEHNIK NAVIGASI HANYA DENGAN MENGGUNAKAN KOMPAS

TEHNIK NAVIGASI HANYA DENGAN MENGGUNAKAN KOMPAS

Ini merupakan pengetahuan yang mudah, dan bisa dikatakan tidak cukup untuk mengadakan perjalanan yang aman di daerah yang tidak dikenal. Hal pertama yang hatus dimengerti adalah ARAH. Utara, Selatan, dan Barat. Perhatikan kompas anda dan pelajari bagaimana sudut Utara merupakan sesuatu yang sangat penting.
Ada banyak macam kompas, ada yang pemakaiannya dengan menempelkan pada peta dan ada juga yang pemakaiannya dengan memempelkan pada ibu jari kita. Kompas ibu jari (kompas bidik) banyak dipakai oleh para orienteer yang selalu bergerak cepat, dan jenis kompas ini yang biasanya normal dipakai. Tapi ini bukanlah hal yang tutorial.

MENGENAL BAGIAN KOMPAS.Temukan panah yang berwana merah dan hitam, yang disebut juga jarum kompas. Dan dibeberapa jenis kompas lain ada yang berwarna merah dan putih. Tapi itinya, bagian yang merah selalu menunjukan arah magnetik bumi yaitu kutup utara. Hal dasar inilah yang harus dipahami terlebih dahulu. Dan bagaimana caranya jika tujuan kita bukan ke Utara, tapi arah lain? jawabnya simple saja, yaitu pada bagian kompas terdapat bagian yang bisa diputar yang disebut juga rumah kompas. Pada bagian atas sisi dari rumah kompas akan ditemukan skala yang menunjukan angka 0 sampai 360 atau dari 0 samapai 400. Itu semua adalah sudut derajat atau bearing dan kita juga akan menemukan huruf abjad N, S, W dan E yang diartikan sebagai North (Utara), South (Selatan), West (Barat) dan East (Timur). Jika kita hendak menuju kearah diatara dari dua arah diatas, yang dilakukan adalah mengkombinasikannya. Misalnya kita akan menuju kearah diatara Utara dan Barat yaitu Barat Laut: yang dilakukan adalah, temukan sudut barat Laut pada rumah kompas, dan putar rumah kompas sehingga sudut barat Laut berada persis diatas ujung penunjuk arah pada rumah kompas. Peganglah kompas secara datar dengan begitu jarum kompas bisa berputar bebas, kemudian putarlah tubuh dan tangan sehingga bagian utara dari jarum kompas yang berwarna merah menempel sama dengan bagian utara pada rumah kompas. Hati-hati karena bagian ini sangat penting untuk diperhatikan. Jika sudut selatan jarum kompas yang menempel pada utara rumah kompas, maka artinya kita berjalan pada arah berlawanan dari arah yang kita tuju. perhatikan hal ini karena banyak pemula yang melakukan kesalahan pada bagian ini. Jadi selalu perhatikan untuk memastikan posisi kita sudah benar.

Prolem kedua yang kita sebut dengan local magnetic attraction.
Jika kita membawa sesuatu benda yang mengandung besi, hal ini akan memungkinkan terganggunya jarum kompas. Bahkan staple pada peta akan memungkinkan terganggunya jarum kompas. Pastikan tidak adanya hal sejenis diatas disekeliling kompas. Hal lain yang memungkinkan terjadinya gangguan magnetik pada tanah yang disebut juga magnetic deviation, tapi hal ini jarang terjadi. Hal ini akan mungkin terjadi jika kita berada pada wilyah penambangan mineral yang mengandung biji besi. Jika kita sudah yakin pada posisi yang benar, berjalanlah pada arah yang ditunjukan oleh ujung penunjuk arah pada rumah kompas. Untuk menghindari keluar dari jalur, pastikan untuk selalu mengawasi kompas secara kontinyu, katakan saja setiap seratus meter kita cek selalu posisi kompas. Tapi ini kadang cukup melelahkan untuk menunduk terus, jalan keluarnya adalah temukan sesuatu objek yang jelas dan gampang dikenal pada jalur lintasan kita dan pergilah menuju titik tersebut dari sana kemudian lakukan lagi hal yang sama dan jangan sampai menyimpang dari titik koordinat lintasan kita. Tapi hal ini akan lebih penting lagi bila kita mempunyai peta. Ada hal yang harus diperhatikan untuk menghindari menuju arah yang salah, yaitu : Matahari, pada sore hari matahari kira-kira berada di Selatan (atau di Utara pada wilayah sounthern hemisphere), jadi jika anda menuju arah utara dan mendapatkan sinar matahari pada wajah, itu artinya anda harus melakukan penentuan arah lagi.

KAPAN KITA MEMERLUKAN TEHNIK KOMPAS INI?
Jika kita berada dialam terbuka tanpa peta, dan kita tidak tahu berada dimana, tapi kita mengetahui adanya jalan, trail, kali kecil , sungai atau sesuatu yang besar atau panjang yang mudah dikenali jika kita menuju arah yang benar. Dan kita mengetahui arah mana yang harus ditempuh, setidak-tidaknya kira-kira kearah mana. Kemudian yang perlu dilakukan adalah, arahkan penujuk arah pada rumah kompas ke arah yang akan dituju kemudian putarlah rumah kompas sehingga jarum kompas yang berwarna merah menempel sama dengan bagian utara rumah kompas. Ikutilah langkah tersebut diatas, akan tetapi hal ini saja tidak cukup, karena tidak begitu akurat. kita menuju arah yang benar, dan tidak akan berputar-putar, tapi ini merupakan keberuntungankarena kita menemukan titik yang bisa dikenali pada lintasan ini. Karena itulah hal deklinasi tidak dibahas. Karena deklinasi merupakan hal yang berhubungan dengan penggunaan peta. Tapi jika kita bisa mengimajinasikan peta dan tahu apa itu peta, lakukanlah hal tersebut. Tapi rasa kita tidak akan begitu akurat jadi deklinasi tidak membuat sesuatu yang berbeda. Jika kita melakukan perjalanan panjang pada medan yang tidak dikenal, kita harus selalu membawa peta yang baik yang mengambarkan wilayah tujuan kita. Terlebih lagi jika kita meninggalkan jalan setapak, ini akan lebih membuat penggunakan kompas dan peta lebih interaktif, dan pada saat itulah kompas akan mejadi sesuatu yang sangat berharga.

TIPE DARI KOMPAS
Kompas yang baik mempunyai rumah kompas yang berisi cairan, cairan tersebut menahan jarum kompas, sehingga kita tidak harus terlalu memeggang kompas dengan posisi yang betul-betul diam. Hindarilah membeli kompas yang tidak mempunyai cairan dalam rumah kompasnya.
Jarum kompas mempunyai dua warna, jika kompas dipegang rata, bagian merah akan mengarah ke utara dan yang putih kearah selatan. Hal yang menarik adalah adanya nothern dan southern hemisphere kompas. Ini merupakan keharusan karena adanya fakta akan bidang garis magnetik, yang mana tempat terpasangnya jarum kompas, menunjukan sudut bumi pada kutup magnetik utara dan selatan. Pada northern hemisphere bagian ujung utara dari jarum kompas tertarik kearah bawah, dan ujung utara merupakan pengantisipasi keseimbangan jarum kompas. Jika kita menggunakan northern hemisphere kompas, katakan saja Australia, bagian ujung utara magnet akan tertarik kearah bawah dari bidang magnetik, dan juga lebih berat dari pada ujung utara - hal ini membuat jarum kompas terarah dan berpindah pada bagian bawah dari rumah kompas jika compas di pegang horisontal. Kompas yang baik akan bertahan lama. akan tetapi, kadang-kadang ada suatu hal yang tidak beres pada kompas, komponen plastiknya rusak, atau rumah kompasnya bocor. Dalam waktu yang panjang, cairan dalam rumah kompas mungkin akan berubah warna menjadi biru kehijauan. Dan sangat jarang bidang magnetik dari jarum kompas berubah, misalnya ujung utara erubah menjadi ujung selatan.

ADA DUA MACAM KOMPAS ORIENTEERING.
1.BASE PLATE ATAU PROTRACTOR COMPASS
Jenis kompas ini dikembangkan oleh Kjellstrm bersaudara dimasa era perang dunia ke II dan terdiri dari piringan dasar bersegi empat, yand diberi tanda dengan anah panah merah yang menunjukan arah axis, dan rumah kompas yang bisa diputar diberi tanda dengan sudut (360 derajat untuk lingkaran penuh dari keseluruhan dunia, tapi hanya 400 pada beberapa kompas Eropah). Pada bagian dasar dari rumah berputar dari kompas diberi tanda dengan panah dan set garis paralel pada tandah panah tersebut. Sebagai tambahan kadang juga ada tali untuk mengikatkan kompas pada pergelangan tangan, sisi penggaris dengan ukurannya untuk digunakan mengukur jarak pada peta, kaca pembesar untuk membaca peta lebih baik dan contoh dari lingkaran serta segitiga untuk membuat tanda yang digunakan kursus orieentaring pada peta.

2. THUMB COMPASS (kompas jempol)
Pada pertengahan tahun 1980'an, top Swedia orienteer membuat alternatif pada kompas type dasar piringan dengan menipiskan dasar piringannya dan menempatkan strap pada kompas yang nantinya akan dipakai pada ibu jari. Kompas ini dipakai pada ibu jari tangan kiri, yang melekatkannya pada peta. Kelebihan dari system ini adalah peta dan kompas selalu dibaca sebagai satu unit, peta lebih gampang dan lebih cepat diluruskan, ditambah lagi tangan yang satunya bebas, kekurangannya adalah karena kakuratannya membuat agak sulit pada bearing. Kecendrungan pribadi biasanya memutuskan type kompas yang dipakai; pemedang kejuaraan dunia orienteering telah menang dengan menggunakan kedua type kompas diatas.
Ada dua basic skill yang diperlukan oleh orienteer yaitu, Peta Orienting dan Menghitung Bearing.

MENGGUNAKAN KOMPAS UNTUK ORIENTASI PETA
Ini merupakan keahlian yang mudah, dan juga merupakan hal penting pada penggunaan kompas. sbb:

Peganglah peta secara horisontal
Letakan kompas diatas bidang datar peta
Putar peta sampai garis utara pada peta (bisa ditemukan dua garis lurus berujung panah yang menunjukan utara magnetik atau bagian atas dari abjad yang terdapat di peta adalah utara peta) sampai sama dengan utara kompas.
Sekarang peta sudah terorientasi pada medan. Ini membuatnya lebih mudah dibaca

MENGHITUNG BEARING
Setiap arah bisa dinyatakan sebagai sudut yang terhubung dengan utara. Pada militer ini disebut "Azimuth" dan bearing dinyatakan sebagai jumlah derajat. Orienteer menggambil jalan keluar yang gampang, dengan mensetting sudut pada kompasnya dan menjaga jarum kompasnya, dan ini membuat mereka tetap bergerak pada arah yang benar. Instruksi langkah-langkah mudah cara mengeset bearing ada pada dasar kompas type baseplate adalah:

Letakan kompas diatas peta penunjuk arah mengarah kearah tujuan kita.
Putar rumah kompas sehingga tanda panahnya yang terdapat pada dasar plastiknya paralel dengan panah yang tegambar pada peta (pastikan mata anak panahnya mengarah ke utara bukan selatan).
Pisahkan kompas dengan peta dan pengganglah peta didepan kita jadi dengan begitu arah perjalanan kita terbentang didepan kita.
Putarlah tubuh sehingga jarum kompas tepat pada tanda panah didasar rumah kompas.
Pilihlah sebuah objek jelas didepan kita yang terletak dijalur perjalanan kita, ulangi prose ini(cara ini kita bisa memutari rintangan dan tetap berada pada jalur bearing kita).

SEBERAPA PENTINGNYA SEBUAH KOMPAS?
Peralatan yang paling penting yang digunakan pada orienteering adalah otak manusia. Satu peralatan lain yang diijinkan dan digunakan secara general yaitu: Kompas. Kompas sangat berguna sebagai penghitung bearing dan untuk orientasi peta, sehingga membuat peta cocok dengan medan. Tapi mungkin, di hampir banyak area, untuk melakukan sebuah jalur sangat mudah dan efisien tanpa kompas (sebagai pengecualian: akan sangat sulit untuk bernavigasi pada area yang kurang tanda-tanda alamnya tanpa kompas). Hanya kompas yang legal digunakan pada orienteering. Altimeter sangat dilarang dan GPS unit termasuk yang dilarang oleh peraturan. Sudah merupakan pernyataan yang jelas kalau GPS unit sangat berguna dan alat yang sangat menolong, tapi saat dipertanyakan bagaimana bila setiap orienteer mengunakan GPS unit dalam setiap perlombaan? orienteering merupakan hal yang tidak menarik lagi. Bagi pemula dalam orienting, wajib dan perlu mengenal pengetahuan dasar kompas dan piawai dalam membaca peta.

MEMAKAI KOMPAS DALAM SUATU INTERAKSI DENGAN PETA
Ini merupakan pelajaran yang sangat penting, dan harus kita ketahui secara baik. Bila kita menggunakan kompas dan peta, maka akan terasa sekali kegunaan kompas, dan kita akan bisa bernavigasi di medan yang tidak dikenal dengan lebih akurat walaupun tanpa mengikuti jalan setapak. Tapi ini membutuhkan latihan dan pengalaman, disini kita tidak membahas secara khusus mengenai peta, sebab hal tersebut bisa anda dapatkan pada subjek lain di situs ini. Tapi pelajaran ini akan lebih bermafaat jika kita juga mempunyai kemampuan merasakan apa yang dikatakan oleh peta.

Kembali ke pelajaran kompas.
Pada prinsipnya pelajaran ini sama dengan yang sebelumnya, kita akan menggunakan peta untuk mengetahui yang benar dan bukan berdasarkan intuisi kita.

Pegang Peta: Pada contoh kita yang pertama, kita perhatikan peta yang dibuat untuk orintasi, dan ini sangat jelas??? sebenarnya tidak juga, mari kita lihat peta yang kita buat secara fiktif dalam imaginasi kita.

Menuju Titik: Kita akan bergerak dari jalan setapak melintasi titik A ke arah batu di B. Tentu saja untuk membuat metode ini bisa berhasil kita harus tahu betul posisi kita di titik A tersebut. Apa yang kita lakukan? letakan kompas diatas peta sehingga sisi dari kompas ada pada titik A. Sisi tersebut harus kita gunakan, sisi tersebut harus paralel dengan arah dari panah penunjuk arah perjalanan. Dan kemudian tempatkan titik B disuatu tempat disepanjang sisi yang sama, gambarannya seperti itu. Tentu saja, kita bisa menggunakan panah penunjuk arah tersebut, atau satu dari garis paralel, tapi biasanya, lebih mudah menggunakan sisi. Pada titik ini, beberapa instruktor mengatakan bahwa kita harus menggunakan pencil dan menggambarkan garis sepajang arah kita. Tapi sebaiknya jangan, pertama, ini membutuhkan waktu, kedua, jika kita mendapatkan cuaca yang basah, akan membuat rusak peta kita, atau jika berangin, kita mungkin akan kehilangan peta tersebut. Kita harus menyimpan peta (sebaiknya dalam kantong anti air) yang transparan. Dan jika berangin ikatkan pada lengan atau ransel kita. Yang paling penting adalah jika kita menggambarkan terlalu banyak garis pada peta, iniakan membuat kita akan kehilangan hal-hal yang detail pada peta tersebut.

Saatnya untuk berhati-hati: Sisi dari kompas, atau juga panah penunjuk arah, harus mengarah dari titik A ke B. dan lagi, jika kita melkukannya dengan salah, kita akan melangkah kearah yang berlainan dari arah yang seharusnya kita tuju. Jadi selalu periksa lagi, para pemula kadang membuat kesalahan pada point ini.

Jaga dan tempatkan kompas selalu stedy pada peta: Apa yang akan kita lakukan selanjutnya adalah kita harus meluruskan garis orientasi dan panah orientasi dengan garis meridian peta. Garis pada peta menuju Utara, jadi, saat kita meluruskan sisi kompas dengan hati-hati dari A ke B, putar rumah kompas sehingga garis orientasi pada rumah kompas sejajar dengan garis meridien peta. Selama proses ini, jangan perdulikan apa yang terjadi pada jarum kompas. Ada beberapa kesalahan serius yang bisa terjadi disini. Mari kita ambil masalah tersebut dengan mengambil arah lawannya terlebih dahulu. Kita harus benar-benar mengerti dimana utara pada peta, dan benar-benar yakin kalau panah orientasi mengarah kearah utara pada peta. Normalnya, utara adalah bagian atas dari peta. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah membiarkan panah orientasi mengarah ke arah selatan dari peta.

Dan kemudian, perhatikan sisi dari kompas: Jika sisinya mengarah sepanjang garis dari A ke B maka saat kita selesai memutar rumah kompas, kita akan mendapatkan kesalahan pada arah kita, dan bisa membuat kita keluar dari jalur. Jika kita yakin menggunakan rumah kompas dengan benar, kita bisa memisahkan kompas dengan peta. Dan sekarang, kita bisa dengan nyata membaca bering dari rumah kompas, dari arah dimana rumah kompas bertemu dengan panah penujuk arah. Yakinkan jika rumah kompas tidak berputar, sebelum kita mencapai titik B. Langkah terakhir adalah sama dengan pelajaran sebelumnya. Pegangalah kompas pada tangan. Dan sekarang kita harus memegannya sedatar mungkin, sehingga jarum kompas bisa bebas berputar. Lalu putarlah tubuh kita sehingga jarum kompas sejajar dengan garis didalam rumah kompas. Kesalahan lagi jika kita membiarkan jarum kompas mengarah ke selatan. Bagian merah dari jarum kompas harus menunjukan arah utara pada rumah kompas, atau kita akan bergerak kearah yang berlawanan.

Saatnya untuk bergerak: Tapi untuk melakukan itu dengan akurasi yang optimal, kita harus melakukannya dengan cara yang special juga. Peganglah kompas ditangan, dengan jarumnya sejajar dengan arah panah orienting, kemudian bidik sasaran sehati-hati mungkin, pada arah menunjuk ke arah dari panah perjalanan. Carilah sesuatu yang bisa dijadikan tanda di medan yang dituju, dan berjalanlah kearah sana. Saat bergerak pastikan bahwa rumah kompas tidak berputar. Jika kita di hutan yang rapat, kita harus selalu mencari arah beberapa kali. Dengan cara ini diharapkan kita bis mencapai titik B dengan selamat. Akan tetapi, kadang-kandang atau sering juga terjadi apa yang disebut dengan magnetic declination.

MENENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS
Kita tersesat, benar-benar tersesat. Berdiri disuatu tempat yang tidak kita ketahui, dan kita tidak tahu harus kemana. Kita dalam masalah, hal yang pertama yang harus diingat adalah, Tetap tenang, berpikir rasional, dan kita bisa bertahan dalam waktu lama tanpa makan. Yang kita butuhkan adalah air. Hal yang lebih detail tentang survival ada pada bagian lain dari situs ini. Disini hanya membahas bagaimana menghadapi situasi mencari jalan tanpa kompas. Apa yang kita punya adalah, matahari, bintang, dan alam disekeliling kita. Halaman ini lebih membahas bagian dari northern hemisphere dari bumi, utara sebenarnya 23.5° , akan tetapi metode yang dijelaskan disini juga bisa berlaku di southern hemisphere, tapi dibeberapa tempat mungkin perlu untuk menukar utara jadi selatan agar menjadi benar. Sangat diharapkan agar kita bisa memahaminya.

Sebagai permulaan: Mungkin akan merupakan ide yang bagus untuk mendaki keatas bukit, dan melakukan orientasi pada alam sekeliling. Cobalah untuk mencari tanda-tanda dari kehidupan manusia. Jika tidak menemukan apa-apa, kita harus mencoba menemukan arah yang baik untuk memulai pergerakan. jika kita tidak mempunyai peta, cobalah menggambarnya jika kita bisa memandang medan didepan kita, dan cobalah menandai dimana utara dengan cara menggunakan metode dibawah. Jika kita mempunyai peta, cobalah untuk menentukan dimana kita berada, Ingat, kita tidak harus mendaki lagi bukit yang seharusnya tidak kita daki. Juga kita harus hati-hati untuk tidak mendaki dan memboroskan energi karena kita sudah sangat lelah. Pada saat seperti ini kita seharusnya tetap berada dimana kita berada. Cara mencari perhatian untuk bantuan ada pada bagian survival pada situs ini.


Mari kita mulai dengan metode yang paling akurat:
Pada metode ini sangat dibutuhkan langit dalam keadaan cerah, dan membutuhkan banyak waktu. Salah satu dari keuntungannya adalah kita tidak membutuhkan peralatan apapun. Yang diperlukan hanyalah sebuah tongkat kira-kira dengan panjang 1 meter, dua tongkat kecil atau batu. tongkat lain atau batu yang perlu sedikit diruncingkan dan sesuatu yang bisa dipakai sebagai tali.

Pagi hari, atau paling tidak sebelum siang, trik dimulai: Tancapkan tongkat yang panjang diatas tanah. Dan tanah disekitar tongkat harus datar. Sekarang, kita bisa meletakan salah satu tongkat kecil diatas tanah persis dimana ujung bayangan dari tongkat. Kemudian ikatkan tali pada dasar dari tongkat, dan ikat juga tongkat yang kecil pada masing-masing ujungnya

Sumber : http://www.mapala-upn-yk.org

Tips : Merencanakan Travelling

Jika anda gemar jalan2 tapi menghendaki do-it-yourself maka tipe independent

travelling adalah pilihan terbaik. Hanya saja butuh persiapan-persiapan dari
menentukan tujuan hingga urusan visa. Berikut adalah workflow yang biasa saya
gunakan.

Jika anda gemar jalan2 tapi menghendaki do-it-yourself maka tipe independent travelling adalah pilihan terbaik. Hanya saja butuh persiapan-persiapan dari menentukan tujuan hingga urusan visa. Berikut adalah workflow yang biasa saya gunakan :

Menentukan beberapa opsi destinasi.
Opsi ini bisa ambisi pribadi atau ajakan teman. Lakukan penggalian data tentang
tempat2 itu baik lewat buku, internet ataupun print magazine. Jangan terlalu
percaya dengan perjalanan orang lain, karena travelling adalah bersifat
personal. Sesuatu yang sesuai dengan kepribadian kita.

Lantas tentukan apa yang bisa kita lakukan disana.
Mau shopping atau trekking? mau chill out atau suffering? Kadang kita tergoda untuk
melakukan banyak aktivitas disana. Bisa jadi anda malah kolaps karena kehabisan
tenaga. Pertimbangkan faktor cuaca, kondisi tubuh dan waktu yang tersedia.

Amati moda transportasi.
Ini agaknya yang penting bagi independent traveller karena jelas anda harus
mengatur perpindahan dari lokasi satu ke lainnya. Panteng budget flight jika
ada penawaran khusus. ZUJI bahkan memberikan personal guru untuk memantau
jalur2 yang kita incar. Jangan ragu memakai publik transport seperti bis atau
perahu. Temukan keasyikan berjejalan didalam bis atau menikmati pemandangan
sepanjang sungai.

Menentukan rute.
Bila anda confident maka buat itinerary sendiri, bisa berupa round up atau loop.
Apakah searah jarum jam atau berlawanan, bahkan random. Ini berhubungan dengan
aktivitas dan leg transportasi. Apakah anda butuh tiket return atau oneway ?.

Waspada dengan bahaya.
Ini biasa saya barengkan dengan riset negara tujuan. Travel advice dari FCO adalah
rujukan untuk melihat situasi setempat. Kaitannya dengan ini adalah : travel
asuransi dan vaksinasi. Bahaya seperti virus dan teroris merupakan ancaman
terkini bagi traveller. Jika anda tipe ‘die hard traveller’ pastikan anda tahu
musuh sebelum menghadapinya.

Cek travel dokumen.
Lihat apakah anda butuh paspor baru atau memerlukan visa. Negara Asean seperti Laos dan Cambodia tetap meminta visa bagi orang Indonesia. Visa bisa diperoleh on arrival (biasa di bandara/pintu masuk utama) atau di kedutaan negara yang bersangkutan. Beberapa negara Asia mensyaratkan paspor minimal berumur 3 bulan, sedang negara2 Amerika dan Eropa mensyaratkan 6 bulan. Jangan lupa membawa paspor lama, bila perlu jadikan satu dengan yang baru.

Tentang penginapan.
Untuk backpacker yang berpedoman bumi adalah rumah dan langit adalah atapnya maka ini bukan hal terpenting. Berjejer hostel, guesthouse klas melati siap menampung
termasuk membantu aktivitas di lokasi. Prinsip : tidur dimanapun asal bisa
kemana-mana.

Last but not the least : be prepare for the unexpected !
Jangan berharap terlalu besar untuk perjalanan ini. Nikmati apa adanya. Pelajari
kehidupan lokal, mengenal budaya dan bahasa setempat. Ok have a nice trip !

Sumber : http://www.indobackpacker.com

Tip dan Saran Backpacking Alam Bebas

Secara sederhana, backpacking alam bebas adalah menjelajahi alam bebas dengan berjalan kaki, membawa semua items yang perlu di dalam ransel dengan cara misalnya tidur di alam bebas, minum dari cerukan mata air dan berjalan di segala jenis cuaca.

Pemandangan yang spektakuler
Perjalanan alam bebas dengan berjalan kaki adalah cara yang paling basic untuk menikmati perjalanan petualangan alam bebas dan suatu kesempatan emas untuk menambah kesadaran hidup di alam bebas. Anda juga bisa langsung menikmati pemandangan-pemandangan yang luar biasa yang terkadang membuat anda menarik napas panjang karna kagumnya. Sesungguhnya banyak sekali tempat-tempat indah di belahan dunia ini yang hanya bisa dilihat dan dinikmati hanya dengan jalan kaki. Banyak sekali perjalanan gaya backpacking alam bebas sejak 12 tahun yang lalu telah memberikan saya banyak momen yang sulit dilupakan, dan beruntunglah saya karna masih banyak lagi tempat-tempat yang fantastis yang ingin saya kunjungi dan pemandangan yang spektakuler untuk dinikmati.

Persiapan yang cermat
Sebelum anda mengarahkan perjalanan kea lam bebas, ada baiknya luangkan waktu dulu untuk menyiapkan perjalanan anda. Persiapan yang cermat dan matang merupakan hal yang esensial bagi semua perjalanan alam bebas agar dapat berhasil dan aman. Ambil waktu untuk membaca seluruh informasi mengenai tempat yang Anda tuju dan nikmati/bayangkan tempat itu seperti apa.

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan :

Peralatan utama backpacking alam bebas.
Pastikan anda memiliki peralatan backpacking yang memadai untuk perjalanan alam bebas. Saat backpacking, bawa barang yang benar-benar diperlukan. Buatlah checklist barang apa yang perlu dibawa. Pikirkan bagaimana supaya bisa seefisien mungkin.

Jangan memindahkan isi rumah ke dalam ransel.
Perencanaan merupakan satu langkah penting sebelum memulai perjalanan backpack alam bebas. Cek apakah peralatan berkemah anda dengan seksama untuk memastikan kelayakan dan kualitas-nya. Dari situ mungkin anda perlu ke toko outdoor untuk melengkapi peralatan yang kurang. Biasanya petugas di toko outdoor bisa menjadi konsultan dan memberikan rekomendasi yang terbaik buat anda. Peralatan standar yang dibutuhkan di sini adalah :

  • Tenda, sebab tenda merupakan rumah kita selama perjalanan
  • Sleeping Bag, menjamin kita bisa tidur nyaman dan nyenyak di malam hari.
  • Ransel/Keril, untuk membawa seluruh peralatan backpacking kita.
  • Peralatan Masak, untuk kegiatan alam bebas, adalah satu set alat masak outdoor untuk memenuhi kebutuhan memasak dalam perjalanan.

Peralatan khusus backpacking alam bebas.
Usahakan untuk mengerti betul medan jelajah yang akan dilalui, sehingga tahu item apa saja yang perlu dibawa. Misalnya kacamata Sunglass dan salep sunscreen tidak terlalu kritikal jika kita berjalan di dalam hutan. Namun akan menjadi esensial keberadaannya jika kita menyusuri pantai sepanjang hari atau di daerah dataran tinggi yang terbuka untuk mencegah kulit terbakar matahari (sunburn). Untuk itu selalu usahakan peralatan backpacking yang terbaik yang dapat anda usahakan. Peralatan berkemah ala backpacker anda dapat membuat perbedaan gagal dan suksesnya perjalanan backpacking. Agar tidak lupa, gunakan checklist.

Pakaian backpacking alam bebas
Pakaian backpacker merupakan salah satu faktor dalam persiapan backpacking alam bebas. Intinya gunakan pakaian dan sepatu yang cocok untuk medan dan kondisi cuaca yang bakal dihadapi. Tentu saja cuaca tidak bisa dipastikan, namun secara imperative anda akan menyiapkan situasi yang tidak pasti tadi. Menjadi basah dan dingin akan menimbulkan backpacker menghadapi masalah-masalah untuk survive di alam bebas. Pakaian yang cocok adalah yang cukup hangat dan kering namun memberikan ventilasi udara yang cukup. Demikian untuk sepatu biasanya dipilih yang cukup nyaman dan durable. Apalagi untuk jalan jauh. Sekali lagi cobalah untuk mampir ke took outdoor, anda akan lihat banyak pilihan di sana, makin banyak pilihan, makin baik untuk anda. Konsultasi juga dengan petugas outdoor untuk mencari tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing item tersebut.

Belajar baca peta dan kompas
Tak seorangpun akan menjalani backpacking alam bebas tanpa membaca peta dan kompas terlebih dahulu. Navigasi merupakan keahlian yang diperlukan bagi semua penggiat alam bebas. Baik menggunakan atau tidak menggunakan kompas atau peta sekalipun, untuk keamanan anda sendiri di alam bebas, anda perlu memiliki kemampuan untuk menentukan posisi anda di suatu tempat dan menemukan jalan anda menuju titik/tempat yang anda sedang tuju. Intinya adalah “Keep yourself oriented” sehingga tiap saat anda dapat menunjukkan dimana sebenarnya anda berada. Jika anda bawa peta kontur, selalu bandingkan apa yang anda lihat di peta dengan sekeliling anda. Jadi kombinasikan navigasi “alam” anda dengan navigasi dari teknologi yang anda miliki (kompas atau GPS sekalipun).

Nikmati Perjalanan alam bebas yang aman
Selalu ingatlah akan pesan ini, yaitu bahwa perjalanan alam bebas anda akan lebih aman dan memberikan anda lebih banyak kenikmatan jika anda paham betul pengetahuan dasar mengenai navigasi alam bebas, baik itu menggunakan atau tidak menggunakan alat navigasi sekalipun.Di dalam perjalanan nanti, jangan heran jika anda menghadapi banyak yang di atas kertas anda telah rencanakan, ternyata anda terkaget-kaget saat di lapangan. Banyak hal yang tidak terduga, namun di situlah anda di dewasakan dan selalu mendapat pelajaran dan nilai-nilai baru yang akan memperkaya pengalaman batin anda dari cuman sekedar hobi backpacking alam bebas.

Selamat berpetualang!

Sumber : http://www.indobackpacker.com

Tips Memilih Tenda

Sebagai backpacker terkadang kita harus menyiapkan diri untuk menginap disegala tempat termasuk di alam terbuka. Maka piranti seperti tenda dan sleeping bag harus kita pikirkan jika kita ingin backpacker ‘off beaten track’. Berikut adalah tulisan ringan tentang macam-macam tenda dan sleeping bags, tips memasang serta bagaimana memilih sleeping bag dari tingkat kenyamanan penggunaannya.

  1. Tenda Backpacker :Umumnya ringan, berbentuk tunnel, mempunyai ukuran packing yang kecil dan gampang dibawa. Kapasitas terbatas
  2. Tenda Dome : Ringan dan compact sehingga gampang dibawa dengan ransel tapi dengan ruangan yang lebih luas dari tenda backpacker. Sangat idela untuk traveling ringan seperti festival musik atau kemping weekend.
  3. Tenda Untuk Keluarga Kecil : Biasanya mempunyai ruang cukup besar untuk menyimpan peralatan. Sangat ideal untuk kelompok atau keluarga kecil dalam acara sabtu mingguan.
  4. Tenda Untuk Keluarga Besar : Dengan fitur yang lebih lengkap untuk ruang, menyimpan peralatan dan juga tempat untuk tidur.
  5. Tenda Teknis : Ringan, compact, dan sangat waterproof diperkuat dengan tiang dari alloy. Tenda ini untuk ekspedisi dimana kondisi medan sangat tidak ramah.
  6. Tempat Berteduh Sementara (emergency), Bivy Tent : Waterproff, ideal untuk segala cuaca ketika kondisi bisa berubah setiap saat.
Tips Memasang Tenda :
  • Sebelum memasang tenda bersihkan tempat yang akan dipakai dari batu dan kotoran
  • Hindari tempat di dataran rendah ketika aliran udara nyaris tidak ada membuat kelembaban makin bertambah. Juga jika hujan tenda cenderung menangkap air lebih banyak.
  • Sinar matahari bisa merusakkan tenda, jika bisa pasang di tempat yang teduh
  • Pastikan tenda dengan ventilasi yang cukup untuk mengurangi kondensasi
  • Simpan sleeping bag dan pakaian dengan tas waterproof untuk berjaga-jaga jka kehujanan dan harus memindahkan tenda
  • Bawa peralatan yang bisa untuk memperbaiki tenda misalnya tape isolasi besar
  • Jangan pernah memasak didalam tenda karena bahan kain tenda gampang terbakar dan meleleh.
  • Jangan menghentakkan metal tiang tenda, packing-lah dari tengah menuju tepi. Beri sedikit minyak untuk perawatan.
Sumber : http://www.indobackpacker.com

Persiapan Mendaki Gunung

Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:

  1. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
  2. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
  3. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
  4. Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
  5. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
  6. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
  7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.
  • Kesiapan Mental
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. Untuk mengetahui keadaan mental seseorang dalam kondisi fit atau tidak memang tidak mudah. Tentunya yang lebih memahami keadaan mental ini adalah diri kita sendiri. Kesiapan mental secara pribadi akan sangat berpengaruh pada kondisi tim. Jika kesiapan mental tidak dalam kondisi fit alangkah baiknya jika tidak memaksakan diri.
  • Kesiapan Fisik
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan [sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.
  • Kesiapan Administrasi
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.
  • Kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC [emergency medical care] praktis.

Sumber : http://www.mapala-upn-yk.org


Daftar Gunung-Gunung Api Di Indonesia

NAME LOCATION LATITUD E LONGITUD E ELEV MDPL





















Kerinci Sumatra 1.814 S 101.264 E 3800
Rinjani Lesser Sunda Is 8.42 S 116.47 E 3726
Semeru Java 8.108 S 112.92 E 3676
Slamet Java 7.242 S 109.208 E 3432
Sumbing Java 7.38 S 110.058 E 3371
Arjuno-Welirang Java 7.725 S 112.58 E 3339
Raung Java 8.125 S 114.042 E 3332
Lawu Java 7.625 S 111.192 E 3265
Dempo Sumatra 4.03 S 103.13 E 3173
Merbabu Java 7.45 S 110.43 E 3145
Sundoro Java 7.3 S 109.992 E 3136
Iyang-Argapura Java 7.97 S 113.57 E 3088
Cereme Java 6.892 S 108.4 E 3078
Gede Java 6.78 S 106.98 E 2958
Merapi Java 7.542 S 110.442 E 2947
Talakmau Sumatra 0.079 N 99.98 E 2919
Marapi Sumatra 0.381 S 100.473 E 2891
Geureudong Sumatra 4.813 N 96.82 E 2885
Patah Sumatra 4.27 S 103.3 E 2817
Peuet Sague Sumatra 4.914 N 96.329 E 2801
Ijen Java 8.058 S 114.242 E 2799
Papandayan Java 7.32 S 107.73 E 2665
Kawi-Butak Java 7.92 S 112.45 E 2651
Kendang Java 7.23 S 107.72 E 2608
Talang Sumatra 0.978 S 100.679 E 2597
Dieng Volc Complex Java 7.2 S 109.92 E 2565
Wilis Java 7.808 S 111.758 E 2563
Sumbing Sumatra 2.414 S 101.728 E 2507
Daun, Bukit Sumatra 3.38 S 102.37 E 2467
Sinabung Sumatra 3.17 N 98.392 E 2460
Tandikat Sumatra 0.433 S 100.317 E 2438
Patuha Java 7.15 S 107.37 E 2434
Malabar Java 7.13 S 107.65 E 2343
Tengger Caldera Java 7.942 S 112.95 E 2329
Guntur Java 7.13 S 107.83 E 2249
Kembar Sumatra 3.85 N 97.664 E 2245
Sibayak Sumatra 3.2 N 98.52 E 2212
Salak Java 6.72 S 106.73 E 2211
Talagabodas Java 7.208 S 108.07 E 2201
Wayang-Windu Java 7.208 S 107.63 E 2182
Galunggung Java 7.25 S 108.05 E 2168
Toba Sumatra 2.58 N 98.83 E 2157
Kunyit Sumatra 2.592 S 101.63 E 2151
Sorikmarapi Sumatra 0.686 N 99.539 E 2145
Tangkubanparahu Java 6.77 S 107.6 E 2084
Lumut Balai, Bukit Sumatra 4.22 S 103.62 E 2055
Ungaran Java 7.18 S 110.33 E 2050
Hutapanjang Sumatra 2.33 S 101.6 E 2021
Klabat Sulawesi-Indonesia 1.47 N 125.03 E 1995
Belirang-Beriti Sumatra 2.82 S 102.18 E 1958
Kaba Sumatra 3.52 S 102.62 E 1952
Besar Sumatra 4.43 S 103.67 E 1899
Telomoyo Java 7.37 S 110.4 E 1894
Ranau Sumatra 4.83 S 103.92 E 1881
Lubukraya Sumatra 1.478 N 99.209 E 1862
Sibualbuali Sumatra 1.556 N 99.255 E 1819
Seulawah Agam Sumatra 5.448 N 95.658 E 1810
Ambang Sulawesi-Indonesia 0.75 N 124.42 E 1795
Soputan Sulawesi-Indonesia 1.108 N 124.725 E 1784
Danau Complex Java 6.2 S 105.97 E 1778
Karang Java 6.27 S 106.042 E 1778
Kelut Java 7.93 S 112.308 E 1731
Kamojang, Kawah Java 7.125 S 107.8 E 1730
Tidore Halmahera-Indonesia 0.65 N 127.4 E 1730
Sekincau Belirang Sumatra 5.12 S 104.32 E 1719
Gamalama Halmahera-Indonesia 0.8 N 127.325 E 1715
Perbakti Java 6.75 S 106.68 E 1699
Tampomas Java 6.77 S 107.95 E 1684
Penanggungan Java 7.62 S 112.63 E 1653
Lamongan Java 8 S 113.342 E 1651
Gamkonora Halmahera-Indonesia 1.375 N 127.52 E 1635
Lokon-Empung Sulawesi-Indonesia 1.358 N 124.792 E 1580
Sempu Sulawesi-Indonesia 1.142 N 124.73 E 1549
Kiaraberes-Gagak Java 6.73 S 106.65 E 1511
Imun Sumatra 2.15 N 98.93 E 1505
Makian Halmahera-Indonesia 0.32 N 127.4 E 1357
Ibu Halmahera-Indonesia 1.475 N 127.642 E 1325
Mahawu Sulawesi-Indonesia 1.358 N 124.858 E 1324
Rajabasa Sumatra 5.78 S 105.625 E 1281
Baluran Java 7.85 S 114.37 E 1247
Tondano Caldera Sulawesi-Indonesia 1.23 N 124.83 E 1202
Dukono Halmahera-Indonesia 1.68 N 127.88 E 1185
Karaha, Kawah Java 7.12 S 108.08 E 1155
Tongkoko Sulawesi-Indonesia 1.52 N 125.2 E 1149
Jailolo Halmahera-Indonesia 1.08 N 127.42 E 1130
Helatoba-Tarutung Sumatra 2.03 N 98.93 E 1100
Hulubelu Sumatra 5.35 S 104.6 E 1040
Tobaru Halmahera-Indonesia 1.625 N 127.675 E 1035
Amasing Halmahera-Indonesia 0.55 S 127.5 E 1030
Suoh Sumatra 5.25 S 104.27 E 1000
Todoko-Ranu Halmahera-Indonesia 1.22 N 127.43 E 979
Moti Halmahera-Indonesia 0.45 N 127.4 E 950
Bibinoi Halmahera-Indonesia 0.78 S 127.72 E 900
Krakatau Indonesia 6.102 S 105.423 E 813
Narcondum Andaman Is-Indian O 13.43 N 94.25 E 710
Malang Plain Java 8.02 S 112.68 E 680
Hiri Halmahera-Indonesia 0.88 N 127.32 E 630
Pulau Weh Sumatra 5.82 N 95.28 E 617
Lurus Java 7.7 S 113.58 E 539
Colo [Una Una] Sulawesi-Indonesia 0.17 S 121.608 E 507
Bud Dajo Sulu Is-Philippines 5.95 N 121.07 E 440
Tigalalu Halmahera-Indonesia 0.07 N 127.42 E 422
Barren Island Andaman Is-Indian O 12.292 N 93.875 E 354
Tarakan Halmahera-Indonesia 1.78 N 127.792 E 318
Mare Halmahera-Indonesia 0.57 N 127.4 E 308
Sarik-Gajah Sumatra 0.08 N 100.2 E
Pendan Sumatra 2.82 S 102.02 E

Sumber : http://www.indobackpacker.com